the newbie blogger

Senin, 18 Januari 2010

Sumber Energi Alami


Minyak Tumbuhan, Sumber Energi Alami

Ditulis oleh Silvia Iskandar pada 10-09-2005
Nasi uduk legit dengan ayam goreng, dihias dengan irisan telur dadar dan ditaburi bawang goreng … slurppp … Mungkin kita tidak pernah menyadari betapa banyaknya kita mengkonsumsi minyak tumbuhan. Kalau kita perhatikan menu di atas, semua lauk harus digoreng terlebih dahulu dan nasi uduk, yang ditanak dengan santan, tidak mungkin ada dalam daftar makanan Indonesia seandainya negara kita bukan negara tropis yang memproduksi kelapa dalam jumlah besar.
Minyak tumbuhan dapat diperoleh dari biji-bijian seperti biji bunga matahari, olive (zaitun), kacang kedelai dan lain-lain. Minyak dari tumbuh-tumbuhan ini tidak hanya dipakai untuk memasak, tapi juga untuk bahan dasar kosmetik dan bahkan bahan bakar kendaraan bermotor.
Beberapa proses ekstraksi minyak tumbuhan adalah sebagai berikut :
-cold pressed : metode mekanis dengan panas kurang dari27-32oC dengan memproses bahan dasar sekaligus dalam jumlah besar. Suhu yang rendah memungkinkan minyak mempertahankan keadaan alaminya.
-expeller pressed :ekstraksi mekanik yang alamiah dengan panas sekitar49-93oC yang diproduksi oleh tekanan hidrolis.*1
-refined : minyak yang telah diproses sempurna di mana panas yang digunakan dalam proses ekstraksi mencapai 232oC, kemudian didinginkan sampai -23oC, deodorisasi (proses penghilangan bau alami yang berasal dari bahan dasar) dan proses-proses pemurnian lain yang mengubah warna, bau dan kedalaman rasa alami minyak tersebut. Minyak yang diperoleh dengan cara ini sangatlah mudah digunakan untuk berbagai keperluan.
-unrefined : proses ekstraksi mekanis yang digabung dengan penyaringan. Minyak yang diperoleh dengan cara ini adalah minyak tumbuhan murni yang warnanya lebih gelap dan baunya lebih kuat daripada minyak yang diperoleh dengan proses lain.
-solvent extracted : Pemurnian minyak dapat juga dilakukan secara kimiawi dengan menggunakansolvent (pelarut organik), medium ekstraktor atau zat-zat kimia lainnya. Pengekstraksian minyak kimiawi merupakan cara yang paling ekonomis karena membutuhkan sedikit biaya dengan hasil yang banyak. Hanya saja bahan-bahan kimia yang digunakan dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan.
Dengan meningkatnya tingkat sadar gizi di masyarakat, minyak tumbuhan merupakan pilihan utama untuk dikonsumsi sebagai pengganti lemak hewan. Ini dapat kita lihat dengan meluasnya penggunaan margarin sebagai pengganti mentega.
Minyak ikan juga terkenal akan kandungan DHA-nya yang baik untuk kerja otak, hanya saja struktur minyak ikan yang begitu kaya akan ikatan ganda membuatnya mudah teroksidasi dan rusak (berbau amis) sehingga kurang cocok untuk disimpan di rak dapur dalam waktu lama. Minyak ikan yang tidakmengalami proses pemurnian juga banyak mengandung zat-zat beracun seperti dioksin dan merkuri .
Walau begitu, menurut berbagai sumber, minyak tumbuhan pun mempunyai beberapa sisi buruk yang malah menjerumuskan konsumennya. Banyak minyak tumbuhan yang melalui proseshidrogenasi sebelum sampai ke tangan kita. Hidrogenasi adalah proses pengubahan struktur cispada lemak nabati menjadi trans dengan cara meniupkan gas hidrogen ke minyak tumbuhan yang super panas dengan logam nikel sebagai katalisnya. Struktur rantai trans membuat minyak tersebut menjadi kurang reaktif dan tidak mudah berubah walaupun digunakan untuk menggoreng berkali-kali dan juga tidak mudah teroksidasi walaupun disimpan cukup lama. Lemak atau minyak yang berstruktur trans ini bersifat karsinogenik.
Margarin yang secara umum dianggap lebih sehat dari mentega karena dibuat dari minyak tumbuhan juga melalui proses pengubahan cis menjadi trans ini karena produsen harus membuat margarin yang padat pada suhu kamar dari minyak tumbuhan yang cair pada suhu yang sama. Walhasil, walaupun ditinjau dari segi kandungan lemaknya margarin jauh lebih baik daripada mentega, di lain pihak margarin justru lebih berbahaya bagi kesehatan daripada margarin karena strukturnya yang karsinogenik.
Selain untuk dikonsumsi, minyak tumbuhan juga dapat digunakan sebagai sumber energi pengganti untuk menggerakkan kendaraan bermotor (biodisel). Penggunaan minyak tumbuhan sebagai biodisel biasanya melibatkan pemanasan awal yang mengurangi kekentalan minyak tumbuhan sehingga teksturnya menjadi seperti disel untuk kemudian diinjeksikan ke dalam mesin.
Biodisel, seperti energi alam lainnya, adalah bahan bakar yang ramah lingkungan. Pertama-tama ialah karena minyak tumbuhan tidak mengandung sulfur (belerang) yang merupakan elemen karsinogen utama bahan bakar diesel. Keunggulan lainnya ialah minyak tumbuhan menyerap lebih banyak karbon dioksida dari udara dalam siklus reaksinya pada saat minyak ini dibakar, sehingga minyak tumbuhan tidak menambah kuantitas karbon dioksida di atmosfir. Suhu pembakaran yang sedikit relatif rendah juga dikabarkan mengurai emisi NOX (nitrogen oksida).*2Minyak tumbuhan tampaknya akan perlahan-lahan memainkan peranan penting setelah Kyoto Pact mulai efektif 16 Februari 2005 kemarin.
Sebagai bahan alami, minyak tumbuhan adalah bahan dasar yang sangat menarik untuk digunakan. Namun apakah pada akhirnya akan melindungi atau malah membahayakan kesehatan kita tergantung pada kehandalan si pengolah.
  • 1 tekanan hidrolis Pascal 
    http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/pasc.html
  • 2 NOX 
    Nama generik dari sebuah kelompok gas sangat reaktif yang mengandung berbagai komposisi NO dan NO2 yang berbeda. Pada saat pembakaran terjadi dalam mesin kendaraan bermotor, suhu yang sangat tinggi menyebabkan molekul N2 dan O2 di udara berubah menjadi senyawa NO. Pada saat gas buangan keluar dari mesin dan temperatur menurun, sebagian dari gas NO bergabung dengan molekul O2 di udara untuk membentuk NO2. NO adalah komposisi utama dari NOX. NOX yang ada di udara bereaksi dengan amonia, uap air dan lain-lain untuk membentuk asam nitrat dan beberapa partikel lainnya. Partikel-partikel ini kemudian masuk ke dalam paru-paru dan merusak sel.
sumber : http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/berita/minyak_tumbuhan_sumber_energi_alami/

Tidak ada komentar: