the newbie blogger

Minggu, 17 Januari 2010

UFO

UFO di lepas Pantai Cilamaya, Jawa Barat
Cilamaya, Kerawang 1975Foto oleh Ir. Tony Hartono Rusman pada 22 September 1975.
Waktu itu sekitar pukul 15.00, Ir. Tony Hartono Rusman sedang melepas lelah, sehabis makan siang di Quarters Platform pada lantai III kompleks menara pengeboran minyak lepas pantai di ladang minyak Arjuna, 83 km dari pantai Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Tiba-tiba perhatian Tony tertarik pada titik hitam di atas cakrawala yang menuju ke arah ladang minyak dengan bentuk lonjong dan berwarna merah tua. Pada jarak sekitar 10 km, benda itu membelok dengan tajam dan menjauh lagi, sehingga membuat lintasan seperti bumerang. Di kejauhan, benda itu naik vertikal ke atas dan hilang dari pemandangan. Tony waktu itu sedang menyandang sebuah kamera Olympus, dan dengan cepat ia menyetel dan membidikkannya ke arah benda yang muncul tidak lebih dari satu menit itu. Semula Tony tidak sadar bahwa benda yang diabadikannya itu adalah sebuah UFO. Setelah film itu dicuci, tampaklah UFO di atas tanker minyak Arco Arjuna, yang kini sudah menjadi terkenal di seluruh dunia.
Sumber: Kompas, 11 Oktober 1992


At 3:00pm in September 22, 1976, Mr. Tony Hartono Rusman, an engineer, had taken photographs of the off-shore oil rig his company ARCO Indonesia was building in order to illustrate his progress report. He had one left and was standing on a platform facing the sea, wondering what else he could shoot to finish the film roll. Suddenly his attention was attracted to a little dark speck in the sky which was growing larger as it approached. It became a red or yellowish color as it continued its approach and came quite near the launch he was in. He used his last shot to capture this object on film.


J. Salatun mendengar pertama kali tentang foto UFO yang dibuat oleh Ir.Tony Hartono ketika sedang bersiap-siap untuk wawancara di studio TVRI Senayan bersama Dr. J. Allen Hynek dan Willy Karamoy pada bulan Desember 1976.
Ir. Tony HartonoIr.Tony Hartono mengisahkan pengalamannya sebagai berikut. Pada tanggal 22 September 1975 kurang lebih pukul 15.00 ia sedang melepaskan lelah sehabis makan siang di Quarters Platform pada lantai 3 kompleks menara pengeboran minyak lepas pantai di ladang minyak Arjuna, kurang lebih 52 mil (83 km) dari pantai Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Tiba-tiba perhatiannya tertarik oleh titik hitam di atas cakrawala yang menuju ke arah ladang minyak dengan kecepatan tinggi, menjadi sebesar bulan purnama dengan bentuk lonjong dan berwarna merah tua. Pada jarak kurang lebih 6 1/2 mil (+- 10 km) benda itu membelok dengan tajam dan menjauh kembali, sehingga ia menempuh lintasan seperti sebuah bumerang. Di kejauhan benda itu naik vertikal ke atas dan hilang dari pemandangan. Pada waktu mendekat sayup-sayup terdengar bunyi mendesing seperti gasing dengan frekuensi rendah sekali. Ir.Tony Hartono Rusman pada waktu itu sedang menyandang sebuah kamera Olympus dan dengan cepat ia menyetel dan membidikkannya ke arah benda yang muncul hanya selama tidak lebih dari satu menit saja. Semula ia tidak sadar bahwa benda yang diabadikan itu ialah sebuah UFO dan baru seminggu kemudian ia teringat kembali ketika rekan sekerjanya, Dr.Ted.Telsch, seorang ahli fisika dari Flour Ocean Co, Houston, Texas, menyaksikan sebuah UFO yang bentuknya sama pada pukul 18.00. Film itu segera dicuci dan tampaklah UFO di atas tanker minyak Arco Arjuna yang kini sudah menjadi terkenal di seluruh dunia. Sayang sekali negatif dari foto itu dibawa oleh rekannya orang asing tadi ke Amerika Serikat dan tidak berhasil diminta kembali.
Dr. J.A. Hynek telah membawa foto dari UFO Ir.Tony Hartono yang kemudian dianalisa oleh Dr.Fred Beckmann, ahli analisa foto UFO yang terkemuka dari Universitas Chicago. Pendapatnya ialah: foto UFO tersebut dapat juga disebabkan oleh kerusakan film. Untuk dapat dianalisa dengan baik, rupa-rupanya mutlak perlu tersedia negatif-negatif aslinya di samping dibuatnya beberapa foto dari UFO yang sama dengan sudut penglihatan yang berbeda-beda.
Sumber: Salatun, J., "UFO Salah Satu Masalah Dunia Masa Kini", Yayasan Idayu, Jakarta, 1982. Halaman 69-70)

Tidak ada komentar: